Jumat, 13 November 2009

PSP 3000 VS PSPGo



Kini pilihan sulit tidak hanya terjadi ketika gamer dihadapin untuk memilih next-gen console mana yang paling sesuai selera. Dengan diluncurkannya PSP Go. para handhejd mania harus berpikir dua kali untuk menentukan handheld keluaran Sony mana yang paling oke di tangan: pilih produk lama atau membeli model yang baru saja diluncurkan? Presiden Sony Computer Entertaiment yakni Kaz Hirai memaparkan bahwa Sony tidak bermaksud untuk menghilangkan PSP 3000 dari pasar. Bahkan Sony tidak memaksa konsumen untuk membeli PSP Go. Karena pilihan ada di tangan gamer sendiri maka tidak salahnya untuk mengulik lebih jauh isi dari PSP Go dibandingkan dengan model lama yakni PSP-3000.



Dilihat dari fitur, PSP Go mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan "kakaknya" yakni PSP-3000. PSP Go memiliki ukuran 56% lebih kecil dan 45% lebih ringan dibandingkan PSP-3000. PSP Go juga dilengkapi dengan 16GB Internal Memory plus Bluetooth, dengan kemasan tampilan yang lebih glamour karena menggunakan desain Slidding Control Pad. Harganya tentu saja berbeda dengan sang kaka yaitu $250, atau sekitar Rp 2.400.000,-.
Perbandingan signifikasi lainnya antara PSP Go dengan PSP-3000 terletak pada sistem UMD. Sekedar informasi, PSP Go tidak lagi menggunakan sistem UMD melainkan mengadaptasi sistem Digital Download. Memang PSP Go tetap dapat memainkan game yang sama dengan PSP-3000, namun penambahan game untuk Go hanya bisa dilakukan secara download via PlayStation Network. Apalagi dengan kasitas sebesar 16GB internal memory maka PSP Go dapat menampung 8-10game.



Titik pertimbangan yang harus kalian perhatikan dengan seksama antara PSP Go dan PSP-3000 adalah harga dan kemampuan. Sebetulnya selain UMD yang dihilangkan, kapasitas 16GB plus Bluetooth dan kemasan yang leih mantap, hampir semua fitur yang dimiliki oleh PSP Go tidak jauh berbeda dengan PSP-3000. Bahkan PSP-3000 pun masih memiliki kelebihan dibandingkan generasi penerusnya. Dengan PSP versi lama, gamer dapat meng-impor game, juga meminjamkan bahkan menjual game yang sudah bosan kita mainkan. Dan ternyata PSP Go tidak dapat menggunakan TV out dan AC power dalam waktu yang bersamaan. Untuk berat dan ukuran, selera gamer yang berbeda tentu membuat kedua faktor tersebut jadi relatif. Kesimpulannya, it's your decision to choose which one fit you the most!!

Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Hard disk


Bagi kebanyakan pengguna Komputer (PC) khususnya gamers PC kadang kurang atau tidak begitu memperhatikan masalah pengaturan/penggunaan Hard disk. Biasanya diserahkan ke orang lain, mulai dari pembelian sampai installasi berbagai program lainnya, dan setelah itu tinggal memakai, tidak pernah memperhatikan masalah Hard disk.




Berikut tips mengatur pembagian Hard disk sehingga bisa lebih baik dan memudahkan.





Dengan semakin murahnya perangkat yang satu ini dan kapasitas yang semakin bertambah, maka penggunaannya pun harus diperhatikan. Maskipun bisa saja kita membagi Hardisk 500 GB Menjadi 1 atau 2 partisi ( drive C: dan drive D:), tetapi hal itu menurut saya merupakan cara yang kurang baik. Berikut tips saya yang sebagian merupakan hasil pengalaman pribadi.





Pembagian hardisk memang tidak ada standard khusus, biasanya hal ini berdasarkan pengalaman atau keperluan. Cara terbaik adalah dengan menentukan terlebih dahulu kategori yang akan digunakan. Misalnya Untuk Sistem Operasi, Data, Master Program, Audio/video dan lainnya.






Perlu diingat bahwa HDD 80 GB (GigaByte) tidak sepenuhnya dapat menyimpan data sebesar 80 GB, demikian juga ketika terbaca di komputer. Untuk HDD 80 GB, biasanya hanya mampu menyimpan data atau akan terbaca maksimal 74 GB. Untuk 40 GB menjadi 37 GB, 160 GB = 149 GB, 250=232 GB, 320 = 298 GB, 500 GB = 465 GB, 640 = 596 GB, 1 TB (TeraByte) = 931 GB dan seterusnya. Sehingga kita tidak bisa membagi HDD 80 GB menjadi 4 drive dengan masing-masing berukuran sama dan terbaca 20 GB semua.




Berikut contoh pembagian HDD 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP




* Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)


* Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)


* Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)


* Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)





Mengapa drive C hanya berukuran 20 GB ? Bagi kebanyakan orang, drive C sebagai lokasi installasi sistem operasi tidak memerlukan banyak tempat. Untuk Windows XP paling hanya 2 GB, Office sekitar 1 GB dan sisanya berupa program-program lainnya dan biasanya masih mencukupi. Sehingga dengan ukuran yang kecil akan lebih mudah dalam merawatnya, seperti ketika scan virus, spyware, defragment hardisk lebih cepat dan lainnya




Dalam mem-format HDD, biasanya ukuran yang dimasukkan dalam MB (Mega Byte). Kemudian Agar HDD terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang kita masukkan dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal kita tentukan ukurannya 21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau bisa ditambah sedikit misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian juga ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB). Untuk lebih mudahnya bisa melihat Konversi GigaByte




Memindah Lokasi My Documents



Ketika kita membuka Windows Explorer maka akan ada directory My Documents dan pada awalnya lokasi My Documents ini ada di drive C;, lengkapnya biasanya di folder C:\Documents and Settings. Menyimpan dokumen di drive C menurut saya kurang aman, dan perlu dipindah ke Drive selain C. Misalnya dari contoh diatas adalah drive E:




Untuk mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya dengan klik kanan My Documents dan pilih Properties kemudian klik tombol Move dan pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya drive E:.

Cara ini hanya merubah lokasi My Documents ke lokasi baru, sehingga jika sudah ada data di My Documents, maka harus dipindah manual ke lokasi baru ini. Data lama tetap masih ada dan tidak terhapus.





Setelah lokasi di pindah/diubah, maka ketika kita menyimpan di My documents, data akan tersimpan di drive/folder baru tesebut ( contoh diatas drive E:), tidak tersimpan di drive C:


Read more: http://ebsoft.web.id/2009/08/11/tips-mengatur-pembagian-partisi-hard-disk/#ixzz0WsOxrVE5